22.51
0
Sebelum kita membahas tentang "Cinta Erotis", terlebih dahulu kita bahas makna erotis itu sendiri. Berdasarkan Om Wikipedia, erotis berasal dari Erotisisme ( bahasa Inggris: eroticism) adalah suatu bentuk estetika yang menjadikan dorongan seksual sebagai kajiannya. Dorongan seksual yang dimaksud adalah perasaan yang timbul yang membuat orang siap beraktivitas seksual. Ini bukanlah sekadar menggambarkan keadaan terangsang dan atau antisipasi (melayani rangsangan), melainkan mencakup pula segala bentuk upaya atau bentuk representasi untuk membangkitkan perasaan-perasaan tersebut. Kata ini berasal dari nama dewa cinta mitologi Yunani yaitu Eros . Perasaan ini dipahami sebagai cinta sensual atau dorongan seksual manusia (libido). Para filsuf dan teolog membeda-bedakan tiga jenis cinta kasih: eros , filia, dan agape. Dari ketiganya, eros dianggap yang paling egosentrik, yang terpusat pada pementingan diri pribadi.

Ilustrasi

Erotik adalah bentuk ajektiva dari ekspresi erotisisme. Ekspresi dari erotisisme diistilahkan sebagai erotika("sesuatu yang erotik"), yang dapat berupa mimik,gerak, sikap tubuh, suara, kalimat, benda-benda,aroma, sentuhan, dan sebagainya; serta kombinasinya. Dengan erotika orang diharapkan mencapai dua hal sekaligus: apresiasi terhadap keindahan dan kemampuan "bermain" dengan (mengendalikan) dorongan seksual secara sehat. Vulgarisasi (terang-terangan, tanpa cita rasa) serta industrialisasi erotika mengembangkan pornografi.
Nah, gimana ?, Sudah mengerti ?, Belum ?, mari baca penjelasan berikutnya.

Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan petunjuk agama, maka ia akan menjadi ibadah. Jika tidak sesuai dengan tuntunan agama, maka cinta akan menjadi perbuatan maksiat (Ramdani Wahyuni, IBD hal, 142).

Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakikatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya. (M. Munandar Soeleman, IBD hal. 80)

Erostis dari kata eros, bahasa Yunani yang bisa berarti cinta atau kasih.
Eros (bahasa Yunani: Ἔρως), dalam mitologi Yunani, adalah dewa cinta dan nafsu seksual. Dia juga disembah sebagai dewi kesuburan. Eros juga merupakan sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti cinta berdasarkan hawa nafsu saja. Kata turunannya adalah erotis.

Dalam mitologi Yunani, Eros diceritakan sebagai anak dari Afrodit, dewi kecantikan (mitologi Romawi: Venus). Eros disebut juga Kupido atau Amor dan dilambangkan dengan anak kecil bersayap yang selalu membawa busur dan anak panah. Ada sebuah cerita yang mengatakan Eros bahkan memiliki hubungan antar pria dan wanita dengan ibunya sendiri.

Eros membantu manusia maupun dewa dalam urusan percintaan. Anak panahnya tidak akan meleset, hati yang tertembus olehnya akan dipenuhi oleh cinta.
 

Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.

Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.

Menurut hemat saya cara pandang kita dalam mendefinisikan “Cinta Erotis” tentu berbeda beda, tergangtung pada sudut pandang kita, kearah positif atau kearah yang negative. Maka sebagai masyarakat yang baik ( ce ile), maka kita seharusnya bisa menempatkan “Cinta Erotis” itu pada tempat dan kondisi yang benar dan tepat. Sehingga tidak merugikan diri sendiri bahkan orang lain.



0 komentar:

Posting Komentar